header www.zulmiati.com

Belajar mengenali "Keinginan Vs Kebutuhan"

Posting Komentar
Bismillah masih lanjut tentang Ingin Vs Butuh. Jujur saja sebagai orang dewasa saja saya masih terus belajar untuk mengenalai "Ingin Vs Butuh". Nah apalagi anak- anak, pasti butuh proses belajar dan berlatih.
Nah,beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melatih anak mengenali “Kebutuhan dan Keinginan” :

1. Mengajarkan anak Kebutuhan primernya
Kita bisa bantu anak mengetahui mana kebutuhannya dengan cara mengenalkan kebutuhan primer yang setiap hari dipakai mereka, seperti pakaian atau makanan.
Saat kita akan makan sambil ngobrol, bahwa kita butuh makan supaya tubuh kita punya energi untuk bergerak / beraktivitas. Sehabis mandi kita ajak ngobrol bahwa kita butuh pakai baju untuk menutup aurat, juga supaya ga kedinginan. Kalau kedinginan bisa sakit.

2. Mengajarkan mengenali keinginannya
Sanqk pasti punya banyak keinginan ya, seperti ingin beli mainan yang temennya punya atau mainan yang dia suka terus menerus. Atau maunya beli makanan yang dia suka (permen / coklat) aja ga mau yang lain.
Mengajaknya ngobrol tentang manfaat dan kekurangan dari keinginannya sangat perlu dilakukan supaya anak tahu mana yang ia butuhkan atau hanya sebuah keinginan. Ini yang lagi sering sounding sama kakak, dia lagi ingin jam imoo. Saya ajak ngobrol, apa aja yang bisa dilakukan / manfaat jika punya jam imoo. Saya ajak ngeliat kebutuhannya yang lain, seperti sepatunya yang sudah ga muat.

3. Menerapkan aturan yang konsisten
Nah memangnya dalam pengasuhan aturan / kesepakatan itu sangat penting. Dalam menerapkan pola asuh pada anak, konsisten menjadi salah satu kunci yang tidak boleh dilupakan. Hal ini pun berlaku saat melatih anak untuk membedakan mana yang jadi kebutuhan atau sekedar keinginan saja.
Aturan yang konsisten artinya membuat aturan kapan anak boleh meminta apa yang menjadi keinginannya. Misalnya, jadwal anak - anak untuk beli mainan adalah ketika weekend bersama abi,hehe

4. Memberi pengertian
Saat anak - anak sudah dibiasakan menabung, seringkali mereka jadi merasa punya uang sendiri yang bisa dipakai sesukanya. Meskipun memang uang tsb hak sepenuhnya anak, tapi kita tetap perlu memberikan pengertian padanya kalau tidak semua uangnya bisa dihambur-hamburkan untuk hal yang kurang penting. Seperti kakak yang udah bilang aku mau beli jam imoo pakai uangku sendiri mi sambil ngitung uangnya... Saya ajak ngobrol, apa ga sayang kak, uang segitu cuma buat beli jam. Kan ngumpulinnya lama.
Akhirnya kakak bilang, ya udah sebagian buat sedekah ya mi sama kebutuhan lain aja,,

  Semoga dengan membiasakan anak-anak berpikir mana kebutuhan dan keinginannya. Maka nantinya ia bisa memilih dengan lebih bijaksana dan tidak terjerumus pada pola hidup konsumeris.

Sumber bacaan :
https://id.theasianparent.com/perbedaan-kebutuhan-dan-keinginan

Related Posts

Posting Komentar