header www.zulmiati.com

Berdaya bersama Komunitas

1 komentar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Gelanggang Inspirasi founder ibu profesional
Alhamdulillah masuk pekan kedua di kampung main komunitas. Menu kedua di kampung Balaiurang dan sebagai menu inti adalah Gelanggang Inspirasi Founder Komunitas.
Alhamdulillah berkesempatan mendengar cerita founder Ibu Profesional, Ibu Septi Peni Wulandani tentang berdaya bersama komunitas. Mendengar beliau berbicara aura positifnya itu menular, masya Allah.

Kapan waktu yang tepat join di Komunitas ?

Tidak ada patokan khusus waktu yang tepat untuk join komunitas Ibu Profesional. Komunitas Ibu Profesional terbuka bagi semua perempuan yang merasa lapar. Eits, bukan lapar makanan ya kawans,, Tapi lapar mengenai ilmu mencari jati diri, memahami diri, melihat peran – peran sebagai perempuan, ibu, istri. Maka saat itulah waktu yang tepat untuk join di komunitas IP.
Makan saat lapar memang enak ya kawans, berbeda makan saat kenyang meskipun disuapi. Saat lapar akan memacu kita untuk mencari, nah drive yang muncul dari internal bukan eksternal. Drive internal ini yang merupakan bahan bakar semangat yang kuat.

Cara supaya memunculkan rasa cinta terhadap komunitas ?

Menurut beliau, melahirkan komunitas sama persis seperti melahirkan anak. Melahirkan anak bukan anak yang membutuhkan kita. Tapi kita lah yang membutuhkan anak untuk meningkatkan kualitas peran sebagai manusia di hadapan Allah SWT.

Berbeda kalau mindset anak yang memerlukan kita, ada balas budi anak. Sama dengan memperlakukan Komunitas, kita yang memerlukan komunitas, bukan komunitas yang memerlukan kita. Maka cinta kita terhadap komunitas akan muncul seperti cinta kita pada anak. Mencintai tanpa pamrih. 

Kisah yang paling berkesan selama perjalanan Komunitas Ibu Profesional

Proses awal memulainya, 2003 nama Ibu Profesional dikeluarkan oleh pak Dodik. Tahun 2003-2005 baru Bu Septi baru ah iya, karena masih dalam proses kenapa. Tahun 2008 mulai mempraktekkan. Dan tahun 2011 mulai berbagi, setiap hari rabu setiap jam 9-setengah 11.

Desember 2012 ada 100 ibu yang hadir terus menerus, ada satu yg unik,  ada pedangang pasar datang minta diajarin caranya streaming. Setelah bisa, beliau membawa laptop di tengah pasar. Anaknya melihat ibu nya belajar, temannya banyak bahkan ada bule juga, rasa percaya diri anak semakin tinggi. Dan alhamdulillah anaknya bisa kuliah di luar negeri.
Bu Septi sangat senag berbagi ilmu, karena ketika nafas berakhir, ilmu bisa terus mengalir, menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Apakah Ibu Septi pernah merasa down dalam berkomunitas?


Menurut beliau sangat wajar dann normal, bahwa manusia mengalami up and down. BU Septi pernah mengalaminya saat melahirkan komunitas terus mengandung produk lain. Karena terllau cepat, kalau diibaratkan kehamilan itu sundulan. Bu Septi biasanya memerlukan waktu 3 tahun untuk melahirkan komunitas yang sudah bisa lepas dari beliau.

Ketika mengalami hal tsb, Bu Septi melakukan break. Setelah rileks dan semangat terkumpul maka mulai beraktivitas lagi. Harus ada jeda jangan nafsu banget.

Hal mendasar yang harus dipahami oleh seorang member baru :

  1. Melihat foundernya, struktur berpikir foundernya, apakah satu value atau tidak?
  2. Core value sejalan tidak?
  3. Code of conduct
Kalau mengetahuo cara masuk sebuah komunitas, maka harus mengetahui juga cara keluarnya. Masuk dengan baik-baik, keluar pun harus begitu. 

Kenapa perlu berkontribusi dan mengambil peran dalam sebuah komunitas ?

Sebuah pronsip yang disampaikan Bu Septi adalah kalau ingin bahagia, maka ambillah peran. Kalau ingin tidak ingin bahagia, maka tunggulah diberi peran. Saat mengambil kita pasti memilih yang sesuai dengan kesukaan kita. Saat diberi belum tentu sesuai dengan kesukaan kita.

Hal ini berlaku juga dalam keluarga. Ada banyak peran dalam keluarga, maka ambillah peran yang membahagiakan. Peran yang lain apakah kita perlu resource atau pihak ketiga? perlu dikomunikasikan dengan baik.

Sebagai anggota keluarga pasti ingin berbagi kebahagiaan. Sama halnya dengan komunitas. Komunitas yang berisi orang-orang yang bahagia, maka komunitas itu menjadi sehat. Dengan bahagia dan sehat, kita bisa belajar dengan tenang, bisa berkembang dengan baik, bisa tumbuh dengan indah, bisa berkarya dari dalam rumah, bisa berbagi,. Sehingga kehadiran kita berdampak. Itulah mengapa kita harus mengambil peran yang Allah berikan pada kita.

Pesan Bu Septi bagi para member baru maupun lama

Konsistensi itu tergantung pada diri kita. Ambillah peran yang membuat mata berbinar, yang dengan senang hati mengerjakannya tanpa disuruh.
Kampung komunitas adalah tempat para warga bertumbuh, keluarga kita, maka jadilah warga yang baik. Kesuksesan sebuah komunitas termasuk Ibu Professional, terletak pada para pemainnya bukan foundernya. Ketika hadir para pemain-pemain hebat di playground nya masing-masing. 
Bermainlah dengan sungguh-sunguh,karena bermain itu tidak ada yang main-main.

Related Posts

1 komentar

  1. Wah Mbak Zulmi ikutan kampung komunitas IP. Seru banget yaa. Moga saya bisa ngerasain juga, selesainya kelas buncek ini

    BalasHapus

Posting Komentar