header www.zulmiati.com

Belajar Ridho terhadap Rezeki

Posting Komentar

Qadarullah 3A, saling bersusulan sakit. Yang pertama mas panas, lalu adek, lanjut kakak. Alhamdulillah mas kalau sakit kooperatif. Saya tanya mau maem apa, maka dia milih makanan / minuman yang bisa memulihkan kesehatannya. Mau minum selasih, larutan penyegar,dsb. Bahkan minum obat pun lebih sering dia yang mengingatkan, “mi, aku belum minum obat”.

Nah kalo kakak sama adek itu kalo sakit harus berusaha lebih keras membujuk makan dan minum. Terutama adek, plus adek ini minum obatnya susaah banget. Hiks
Awlanya adek cuma demam,jadi pas periksa cuma dikasig sirup penurun panas sama suplemen makanan. Semakin hari muncul batuk2 dan muntah,,,
Merayu adek untuk makan susah, setekah makan malah ambyuur dimuntahin,,rasanya syediiih...

Ah iya saya merenung, berarti saya ga ridho ya dengan rezeki Allah SWT. Dan inget kajian Aa’ Gym, bahwa rezeki setiap orang itu ga akan salah / tertukar dan rezeki itu akan Allah berikan ,finishnya kalo sudah meinggal dunia. Perumpamaan Aa Gym, nasi dari gunung dan garam dari laut saja bisa Allah berikan ke orang yang tinggal di kutub kalau itu memang rezekinya. Dan kalau bukan rezekinya, walau sudah ada ditangannya bahkan di tubuhnya, maka akan tetap diambil kembali.

Ah iya, berarti makanan yang sudah masuk dan dimuntahin lagi itu bukan rezeki adik. Harus ridho dan ga boleh mengeluh.. Namun tetap ijhtiar makan dan minum terus supaya lekas sehat.

Emaknya belajar ridho dengan rezeki Allah SWT.

Related Posts

Posting Komentar