header www.zulmiati.com

Melatih kemandirian, membuka lagi tahap tumbuh kembang

Posting Komentar
Bismillah menuliskan perjalanan melatih kemandirian day2.

Melanjutkan berlatih Toilet Training malam, sebenarnya melatih TT malam ini, mengajarkan kami untuk belajar konsisten dengan standar malam.

Standar malam sebelum tidur adalah pipis, gosok gigi dan wudhu. Terkadang standar malam ini kelewat karena mas sama kakak udah bobo duluan pas saya lagi ngeloni atau nemenin adek. Anak - anak lebih sering ba'da maghrib udah bobo karena jarang bobo siang.

Dua hari ini, qadarullah adek tidur lebih gasik, jadi saya bisa fokus sama mas dan kakak.
Di day 2 ini sebenarnya saya juga menargetkan untuk berlatih makan sendiri, saya mengambil makan sore, yang saya bisa dampingi.

Untuk mas yang udah keliatan ngantuk banget, uti langsung sigap nyuapin😅😅
Timbang ketuton durung maem kata uti😆
 Saya membiarkannya karena memang kondisinya seperti itu, PR bagi saya untuk mengatur jam makan di rumah kami😌 Selama ini belum tertib jam makan di rumah.

Alhamdulillah abis disuapin uti, mas masih mau menyelesaikan standar malamnya.

Untuk kakak alhamdulillah berhasil makan sendiri walau permintaannya macem-macem. Awalnya minta suapin karena masih baca buku, namun saya sounding dengan suara keras bahwa kakak sudah besar, alhamdulillah dikasih Allah dua tangan yang sehat, yang harus kita syukuri dengan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, salah satunya maem sendiri.

Dibilangin gitu langsung mau? Qadarullah enggak😅,
Kakak masih ngeyel mau maem sendiri asal bla,,bla,,bla,, Ada syarat yang dia ajukan, salah satunya ditemenin umi. Makjleb yang ini, kakak ternyata butuh diperhatiin kan ya,.. Terkadang saya ga sengaja menomorkesekiankan kakak karena pikir saya kakak sudah besar. Sudah bisa mengerti, huhuhu... Ternyata pas baca salah satu ig selebgram parenting, masuk 7y ini karakteristik emosional kakak lagi rollercoster lagi.

"Complains that family (or parent) decisions are unjust. Blames others for own mistakes. Worries about not being liked. And feeling easily hurt" (Marotz & Allen, 2012)

Butuh kesabaran ekstra dalam mendampingi mood rollercoster ini,, setidaknya sebagai orang tua ketika kita paham dan tahu tahapan tumbuh kembang anak membuat kita bereaksi lebih tepat.

Alhamdulillah selesai dengan makan malam sendiri, saya berlanjut ke standar malam. Kakak mau melakukannya asal ditemenin dan saya juga melakukannya...😃

Melatih kemandirian anak membuat saya juga harus belajar banyak lagi :
  1. belajar untuk memberi keteladan, makjleb ketika kakak disuruh pasti kakak tanya lha umi sudah belum?😎
  2. belajar untuk mengendalikan emosi dan komprod saat mengingatkan dan berkomunikasi sama mereka
  3. Belajar dan  membuka lagi tahap tumbuh kembang usia mereka, agar cara melatih kemandirian sesuai dengan tahapan usia mereka.
Dan yang paling penting adalah untuk selalu meluruskan niat untuk menggapai ridho Allah SWT. Mohon untuk selalu dibimbing agar bisa menjadi orang tua yang bisa merawat fitrah anak-anak dengan baik.

Related Posts

Posting Komentar