header www.zulmiati.com

Detektif Kebaikan

Posting Komentar
Bismillah menuliskan tantangan hari1 komunikasi produktif kelas bunsay...


Kemarin sore kakak Afiqah laporan dengan mata bebinar bahwa dia sedang membereskan dan merapikan kamar tidur, ruang makan dan ruang tengah.  Ahaa... Ini momen yang pas untuk memberikan pujian dan apresiasi...

Afiqah : umi, aku lagi beresin dan merapikan semuanya mi,,di depan, ruang makan sama kamar.

Umi : Masya Allah, kakak bagus sekali sudah merapikan dan membereskan semuanya, rumahnya jadi rapi dan indah. Semoga Allah makin sayang sama kakak, karena Allah menyukai kebersihan dan keindahan.

Afiqah : mosok? Kata siapa?

Uti : kan ada hadistnya si kak, Kebersihan itu sebagian dari iman..









Kamar hasil beberes kakak

Belajar terus untuk melatih telinga, mata dan rasa untuk menjadi detektif kebaikan anak-anak, untuk terus bersyukur atas hal baik yang mereka lakukan, meski kecil meski sederhana, kita harus peka. Meski itu hanya menaruh baju kotor pada tempatnya, membuang sampah di tempat sampah. Seringkali kita sebagai orang tua ‘abai’ untuk memuji hal-hal kecil yang sehari-hati mereka lakukan. Padahal bermula dari hal kecil yang sudah baik akan muncul dorongan untuk melakukan hal baik lainnya yang sama atau lebih besar, jika dihargai.

Catatan kebaikan ini memudahkan kita untuk semakin bersyukur terhadap hal-hal kecil. Dengan bersyukur akan semakin menambah nikmat-Nya, sesuai dengan janji Allah di Q.S Ibrahim ayat 7

 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".



Namun, memuji pun ada caranya agar menjadi EFEKTIF dan tidak membuat sombong :

  1. Puji perilaku, usaha, dan sikapnya, bukan karakteristik orangnya. Hal ini membuat anak yakin bahwa ia mempunyai kendali atas perilakunya.
  2. Nyatakan konsekuensi positif dari perilaku. Ini mengajarkan anak memahami sebab akibat dari sebuah perbuatan.
  3. Nyatakan dalam kalimat sederhana yang mudah dipahami sehingga memberikan pesan yang jelas, perilaku apa yang diharapkan dan tidak berlebihan.
  4. Tanamkan keimanan untuk siapa / apa dia memelihara perilaku baik itu. Anak mengetahui dan yakin bahwa perbuatan baiknya bukan sekedar menyenangkan orang lain termasuk orang tuanya sendiri, tetapi sebagai bagian dari tujuan penciptaan Allah SWT.
Moga kita selalu dimudahkan untuk menjadi detektif kebaikan anak-anak.

Pekalongan, 29 Maret 2019

*Sumber bacaan : The Secret of Enlightening Parenting karya Okina F, dkk
dr

Related Posts

Posting Komentar