header www.zulmiati.com

7+ Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue yang Bisa Dilakukan di Rumah

5 komentar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
“Tetap Waspada DBD masih mengintai”, itu adalah salah satu status whatsapp teman epidemiolog beberapa bulan lalu. Mengingatkan agar selama pandemi covid 19 ini, kita tetap perlu waspada terhadap penyakit menular lainnya, termasuk DBD. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Jika tidak ditangani dengan tepat, penderita berisiko mengalami komplikasi DBD yang bisa berakibat fatal. Lebih baik mencegah agar tidak terkena penyakit DBD ya kawans? Nah bagaimana sih cara pencegahan demam berdarah yang bisa dilakukan di rumah? Yuk kita bahas bareng..
pencegahan demam berdarah dengue di rumah

Apa sih yang Menakutkan dari Penyakit Demam Berdarah Dengue?

Nah sebelum bahas ke pencegahan, kita bahas dulu yuk tentang Demam Berdarah Dengue yuk. Kenapa sih menakutkan?
Penyakit Demam Berdarah Dengue Demam Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (DenV) serta memenuhi kriteria WHO untuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus dengue ini ditularkan dari satu manusia ke manusia lain oleh nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus.
Gejala DBD pada anak maupun dewasa hampir serupa. Demam selama 2-7 hari, cenderung tinggi (suhunya mencapai kisaran 39-40℃). Dan disertai gejala-gejala lain seperti mual, muntah, nyeri atau ngilu sendi, sakit kepala, dan kadang ruam kemerahan di kulit.
Gejala DBD yang terlambat dikenali dan ditangani dengan tepat bisa mengakibatkan komplikasi dan berakibat fatal karena bisa menyebabkan kematian.
tanda dan gejala demam berdarah
sumber : CNN Indonesia

Mengetahui perjalanan penyakit menjadi poin penting kewaspadaan kita agar bisa menanganinya dengan tepat.

1. Fase Demam 

Biasanya berlangsung hari pertama hingga ketiga disertai gejala-gejala yang disebutkan di atas. Penanganan yang tepat adalah dengan memperhatikan kecukupan cairan dalam tubuh. Berikan banyak minum dan pantau frekuensi buang air kecil (setidaknya tiap enam jam)

2. Fase Kritis

Berlangsung pada hari ketiga sampai kelima. Fase ini lah yang kita tidak boleh lengah. Pada fase ini demam justru turun, ini yang seringkali membuat lengah, karena mengira sudah sembuh. Di fase ini kondisi terjadinya kebocoran plasma terjadi, maka perlu pemantauan ketat. Jangan sampai terlambat tertangani.

3. Fase Penyembuhan

Terjadi sesudah 5-7 hari. Pada fase ini, demam yang sudah tirn tadi, kadang demam naik sesaat tapi tidak setinggi sebelumnya. Sehingga fase nya menyerupai pelana kuda, naik-turun-naik lagi. Pada fase ini terkadang disertai ruam merah merata hampir di seluruh tubuh yang akan hilang sendiri.
“Secara umum penanganan DBD adalah menjaga kecukupan carian pada anak karena tingginya risiko dehidrasi”.
Kabar baiknya kita bisa mengikhtiarkan pencegahan DBD ini dari rumah kawans, apa saja itu?

Cara Pencegahan Demam Berdarah di Rumah

Sudah dibahas di atas bahwa penularan virus dengue ini melalui perantara gigitan nyamuk. Maka memutus rantai penularannya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Jjangan dibayangin kita petak umpet sama nyamuk ya kawans,,hehe
Dulu sangat familiar dengan cara pencegahan DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M ya kawans. Saat ini tidak cukup dengan hal itu saja, sekarang Kemenkes sudah mengubahnya menjadi PSN 3M plus untuk pencegahan demam berdarah, apa saja itu?

1. Menguras dan menyikat

Genangan air merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang.

Maka dari itu, menguras dan menyikat dinding bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat membasmi nyamuk Aedes aegypti serta memutus rantai penularan demam berdarah.

Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi saja ya kawans. Kita juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya yang menampung air bisa menjadi sarang nyamuk juga lho… Menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya sekali atau dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah ya kawans.

2. Menutup tempat penampungan air

Nah, setelah penampungan air dikuras dan dibersihkan, maka sebaiknya ditutup. Supaya nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur disana.

3. Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas

Kalau jaman dulu ketiga M nya adalah mengubur barang bekas, sekarang sudah dikoreksi kawans, menjadi memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang). Barang-barang bekas yang berpotensi sebagai sarang nyamuk tidak boleh dikubur tapi sebaiknya dimanfaatkan kembali.
3m PLus pencegahan demam berdarah
sumber : Ditjen Promkes Kemenkes

Nah, yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan kawans, yaitu :

1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

Ini menjadi alternatif pencegahan di daerah yang sulit akses air bersih. Mencari air saja susah kok dibuang (kuras) mbak? Atau warga di pedesaan yang bak mandinya itu besar sehingga untuk menguras tiap minggu mereka merasa keberatan. Maka sebaiknya memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di bak mandi.

2. Menggunakan obat anti nyamuk

Pencegahannya agar kita tidak terkena gigitan nyamuk. Bisa menggunakan lotion atau minyak anti nyamuk, obat nyamuk semprot, dsb. Dalam pemakiannya perlu perhatikan kandungannya ya kawans. Sebaiknya hindari yang berisi bahan kimia beracun yang berefek tidak baik bagi penggunaan jangka panjang.

3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

Cara ini supaya nyamuk dewasa tidak bisa masuk ke dalam rumah. Selain dengan memasang kasa, kita juga bisa memasang kelambu di kamar tidur atau ranjang.

4. Gotong Royong membersihkan lingkungan

Nyamuk dewasa bisa terbang hingga jarak 100 meter. Misal rumah kita sudah bersih tapi tetangga atau lingkungan kita belum bersih. Maka memungkinkan nyamuk yang berkembangbiak di tetangga atau lingkungan rumah bisa terbang ke rumah kita. Maka perlu gotong royong bersama menjaga lingkungan. Sebaiknya dijadwalkan kerja bakti lingkungan minimal sebulan dua kali.
Kalau saat ini belum boleh beraktivitas bersama, maka bisa disiasati dengan menjadwalkan bersih bersama di rumah masing-masing.  

5. Periksa tempat-tempat penampungan air

Tempat penampungan air tidak hanya di kamar mandi, kita perlu waspada dengan tempat penampungan air lainnya. Seperti tempat air minum hewan peliharaan, tempat penampungan di belakang kulkas, penampungan air di dispenser, dsb. Tanaman-tanaman ada juga yang bisa menampung air, seperti tanaman lidah mertua, dsb. Perlu kita cek secara berkala minimal seminggu sekali tempat-tempat yang bisa atau memungkinkan menampung air di rumah kita..

6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup

Hayo,,masih ada yang suka menggantung baju di balik pintu? atau menumpuk cucian kotor di pojokan kamar? Sebaiknya jangan dilakukan lagi ya kawans. Membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Nyamuk suka dengan bau kecut kita,wkwk
Jika masih sayang karena baru dipakai sekali kok.. Maka menyimpannya dengan cara dilipat dan disimpan pada tempat yang bersih dan tertutup.

7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras

Bubuk abate atau larvasida bisa didapatkan gratis di Puskesmas ya kawans. Jadi jangan tertipu dengan oknum yang keliling rumah memperjualbelikannya.

8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

Cek dan ricek ya kawans,, Saluran dan talang yang tersumbat bisa menjadi tempat genangan air dan bisa menjadi tempat perindukan nyamuk.

9. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Yang suka berkebun,,yuk isi rumah kita dengan tanaman alami pengusir nyamuk juga. Seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara). 
Meletakkan pot-pot kecil berisi tanaman tersebut di lokasi yang strategis, misalnya pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Dan bisa juga menanam sebagiannya lagi di pekarangan rumah untuk menghalau nyamuk berkeliaran di luar. Terutama untuk jenis tanaman yang tidak bisa dipelihara dalam pot, seperti serai dan lemon balm.

Gerakan satu Rumah satu Jumantik

gerakan 1 rumah 1 jumantik
Selain program pencegahan dengan 3M plus, Kemenkes juga menggalakan program satu Rumah satu Jumantik. Apa sih jumantik? Jumantik adalah juru pemantau jentik, harapannya setiap rumah mempunyai jumantik yang melakukan pemantaun seminggu sekali. Jumantik ini bertugas memantau jentik di tempat-tempat penampungan air di rumah. Hasil pemantaun dilaporkan ke kader jumantik atau petugas jumantik puskesmas.
Pemberantasan nyamuk melalui pemutusan daur hidup nyamuk saat menjadi jentik inilah yang paling efektif, berisiko rendah dan juga murah biayanya.

Itulah kawan cara pencegahan demam berdarah dengue yang bisa dilakukan di rumah. Semoga walau sekarang lebih banyak di rumah saja, kita tetap aktif bersih-bersih ya kawans. Semoga bermanfaat.


Referensi :
https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
https://rs.uns.ac.id/mencegah-demam-berdarah-dengue/

Related Posts

5 komentar

  1. Oh ide yang bagus ya, perlu kucoba ini pakaian bekas ditaruh ditempat tertutup mba. Iya secara ga langsung itu jadi tempat ternyaman bagi nyamuk kan.

    Oh iya, aku baru tau mba kalo abate itu gratis wkwk aku pernah donk di todong sama kang keliling bilangnya mo cek jentik-jentik eh ujungnya jualan abate walah.. Informatif sekali tulisannya mba. Menarik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya mbak...
      Nyamuk dewasa suka sembunyi di baju (udah dipakai) tegantung.

      Nah iya mbak.masih ada oknum kang kang itu..hehe

      Hapus
  2. Iya nih akhir2 ini kok byk nyamuk di rumah ku, klo dlu pas tinggal di Purwokerto ada yg tugas jumatan keliling gitu, skrg tinggal di jkt ga ada lgi..
    Jdi kudu cek mandiri yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak...
      Mungkin setiap kota beda kebijakan tentang petugas jumantik ya mbak.
      Ada yg swadaya, ada yg pemerintah bayarin..
      Mungkin terkait endemis enggaknya daerah tsb..hehe

      Hapus
  3. Musim peralihan memang jadi musim kesukaan nyamuk selain musim hujan tentunya, boleh banget nih dicoba tipsnya apalagi abate yang gratis ehe:D auto ngacir ke puskesmas ini :D

    BalasHapus

Posting Komentar